KANALSATU
- Peristiwa yang menarik dan menjadi fenomena alam langka dan luar
biasa telah terjadi dan bisa dinikmati di wilayah Indonesia. Fenomena
itu berupa gerhana bulan total yang oleh sejumlah pihak masuk kategori
langka karena jarang terjadi telah dinikmati oleh jutaan warga Indonesia
sejak Rabu (8/10/14) sore hingga malam.
Gerhana bulan total dengan sebutan Gerhana Bulan Tetrad itu menghiasi langit Indonesia pada Rabu (8/10/14) petang pukul 15:15:33 WIB hingga 20:33:43 WIB. Kejadian ini merupakan kali kedua yang terjadi di Indonesia pada 2014 ini dimana sebelumnya terjadi pada 15 April 2014.
Secara umum menurut Cecep Nurwendaya, astronom sekaligus narator di Planetarium dan Observatorium Jakarta, salah satu keistimewaan gerhana bulan pada Rabu (8/10/14) adalah gerhana bulan tersebut merupakan bagian dari untaian empat gerhana bulan total yang berurutan.
Lebih jauh dijelaskan bahwa dua gerhana bulan total berlangsung pada 2014 yaitu pada 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014. Kemudian dua gerhana bulan lainnya akan berlangsung pada 2015; 4 April 2015 dan 28 September 2015. Untuk itu masyarakat Indonesia perlu mengingat-ingat kejadian langka berikutnya tersebut tahun depan.
Lebih detail disebutkan bahwa untaian empat gerhana bulan total yang berlangsung secara berurutan disebut Gerhana Bulan Tetrad. Seperti diketahui bahwa gerhana bulan Tetrad tergolong langka karena dalam seribu tahun di milenium ketiga hanya terdapat 32 kali fenomena tersebut.
Peristiwa gerhana bulan total tersebut bisa disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia, namun di wilayah Jakarta, tahapan gerhana dapat dilihat mulai saat bulan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 17:42:48 WIB.
"Ketika itu bulan sudah pada kondisi gerhana bulan total ditandai dengan warnanya yang merah tembaga," kata Cecep, yang pernah menjadi asisten peneliti di Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat tersebut.
Gerhana bulan total berlangsung selama 58 menit dan 50 detik dengan awal gerhana bulan total terjadi pada 17:25:10 sedangkan akhir gerhana total pada 18:24:00 WIB. Namun demikian hingga pukul 18:30 WIB langit Jakarta tertutup awan sehingga menyulitkan pengamatan terhadap gerhana bulan.
Pada kesempatan tersebut, Planetarium dan Observatorium Jakarta menyiapkan sejumlah teleskop bagi siswa dan guru yang berkeinginan untuk melihat langsung peristiwa gerhana bulan tersebut.
Menurut peta gerhana bulan total dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, gerhana bulan dapat diamati juga di wilayah Asia Timur, Australia, Lautan Pasifik dan sebagian wilayah Amerika.
Gerhana bulan total dengan sebutan Gerhana Bulan Tetrad itu menghiasi langit Indonesia pada Rabu (8/10/14) petang pukul 15:15:33 WIB hingga 20:33:43 WIB. Kejadian ini merupakan kali kedua yang terjadi di Indonesia pada 2014 ini dimana sebelumnya terjadi pada 15 April 2014.
Secara umum menurut Cecep Nurwendaya, astronom sekaligus narator di Planetarium dan Observatorium Jakarta, salah satu keistimewaan gerhana bulan pada Rabu (8/10/14) adalah gerhana bulan tersebut merupakan bagian dari untaian empat gerhana bulan total yang berurutan.
Lebih jauh dijelaskan bahwa dua gerhana bulan total berlangsung pada 2014 yaitu pada 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014. Kemudian dua gerhana bulan lainnya akan berlangsung pada 2015; 4 April 2015 dan 28 September 2015. Untuk itu masyarakat Indonesia perlu mengingat-ingat kejadian langka berikutnya tersebut tahun depan.
Lebih detail disebutkan bahwa untaian empat gerhana bulan total yang berlangsung secara berurutan disebut Gerhana Bulan Tetrad. Seperti diketahui bahwa gerhana bulan Tetrad tergolong langka karena dalam seribu tahun di milenium ketiga hanya terdapat 32 kali fenomena tersebut.
Peristiwa gerhana bulan total tersebut bisa disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia, namun di wilayah Jakarta, tahapan gerhana dapat dilihat mulai saat bulan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 17:42:48 WIB.
"Ketika itu bulan sudah pada kondisi gerhana bulan total ditandai dengan warnanya yang merah tembaga," kata Cecep, yang pernah menjadi asisten peneliti di Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat tersebut.
Gerhana bulan total berlangsung selama 58 menit dan 50 detik dengan awal gerhana bulan total terjadi pada 17:25:10 sedangkan akhir gerhana total pada 18:24:00 WIB. Namun demikian hingga pukul 18:30 WIB langit Jakarta tertutup awan sehingga menyulitkan pengamatan terhadap gerhana bulan.
Pada kesempatan tersebut, Planetarium dan Observatorium Jakarta menyiapkan sejumlah teleskop bagi siswa dan guru yang berkeinginan untuk melihat langsung peristiwa gerhana bulan tersebut.
Menurut peta gerhana bulan total dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, gerhana bulan dapat diamati juga di wilayah Asia Timur, Australia, Lautan Pasifik dan sebagian wilayah Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar